Hal tersebut dialami Nur Fitri (22), warga Komplek Kencana Jalan Sulpir II RT 10/05 Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang kehilangan uang sebesar Rp3,8 juta karena tergiur iming-iming handpone yang ditawarkan jauh dari harga pasaran.
"Saya sudah dua kali transfer uang ke rekening atas nama Eko Gunawan. Tapi sudah tiga bulan ini barang yang saya pesan tidak kunjung tiba. Setelah ditelepon ke nomor yang tertera di situs, malah minta nambah uang dan saya kirim lagi. Total uang yang sudah saya mencapai Rp3,8 juta," kata Nur Fitri, Minggu (26/8/2012).
Penipuan ini bermula saat Nur Fitri tertarik untuk membeli telepon genggam merk Sony Ericsson Xperia X10, yang ditawarkan situs www.adiraonlineshop.com. Situs tersebut, menawarkan harga jauh dibawah pasaran yakni hanya Rp1,1 juta. Padahal, harga telepon genggam tersebut dipasaran dibandrol Rp4,4 juta.
"Saya dapat alamat situs itu dari Facebook. Memang tadinya ragu, tapi saat menghubungi nomor telepon di situs tersebut saya merasa yakin," tuturnya.
Cara menghubungi pihak pengelola situs itu, kata Nur, dengan mengikuti format yang tertulis dalam situs tersebut. Seperti mengetik #Nama # Jumlah Pembayaran # Bank Tujuan Pembayaran # An. Pengirim # Tanggal Pembayaran # Jenis Pesanan #.
Usai mengikutipetunjuk di situs tersebut, dari pihak adiraonlineshop menghubunginya. Pengelola situs itu meminta Nur untuk mentransfer uang seharga pembelian barang ke nomor rekening 0250486208 dengan alasan barang yang dipesan dalam proses pengiriman.
"Memang sempat nggak percaya, kok bisa secepat ini. Lalu saya minta jaminan, dengan mengatakan kalau nomor rekening dari mereka itu bisa ditelusuri keberadaannya," terang Nur.
Nur pun mengirimkan uang sebesar Rp1,1 juta ke nomor rekening tersebut pada Rabu (6/6/2012). Namun hingga satu bulan lamanya, barang yang dipesannya tak kunjung tiba. Nur pun kembali menelepon pengelola situs, melalui nomor telepon yang dan diminta untuk kembali mengirimkan uang sebesar Rp2,7 juta pada Kamis (16/8/2012) dengan alasan untuk pencairan member karena ada peraturan baru.
"Tapi tetap saja uang saya tidak kembali. Saya telefon balik dan mereka malah minta tambah uang lagi untuk menggenapkan total uang menjadi Rp5 juta," ujarnya.
Karena sudah tak percaya, Nur mengancam melaporkan adiraonlineshop kepada pihak berwajib. Pengelola situs tersebut balik menantang Nur dengan mempersilakannya untuk melapor kepada Polisi.
"Orang yang saya telepon itu namanya Riko Chandra. Katanya dia marketingnya. Dan saat saya coba buka situs itu lagi, ternyata sudah tidak bisa dibuka," ungkapnya.
Namun, karena masih penasaran, Nur mencoba kembali menghubungi pihak pengelola situs tersebut. Mereka mengatakan, barang yang dipesannya sudah dikirim dan dalam perjalanan. Namun, hingga 3 bulan ini barang pesanannya tetap tak kunjung datang. Menurut Nur, adiraonlileshop yang menipunya ini berkantor di Batam. Dan saat ini alamat situsnya telah berubah menjadi www.adiraplazashopping.com.
"Perubahan nama situs ini saya ketahui dari Riko, marketingnya itu. Dan ketika saya lihat isinya, formatnya sama dengan situs yang lama. Beda nomor kontaknya saja," pungkasnya.[ang]